Tradisi Beuma Suku Dayak Kebahan di Desa Topan Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang

Authors

  • Sesensia Trikarmila Sekolah Tinggi Teologi Khatulistiwa Sintang
  • Lala Santia Sekolah Tinggi Teologi Khatulistiwa Sintang
  • Irwan Boy Sekolah Tinggi Teologi Khatulistiwa Sintang
  • Okle Biseno Sekolah Tinggi Teologi Khatulistiwa Sintang
  • Rati Sekolah Tinggi Teologi Khatulistiwa Sintang

Keywords:

Tradisi, Berladang, Suku Dayak Kebahan

Abstract

Tradisi berladang suku Dayak Kebahan di Desa Topan adalah praktik pertanian tradisional yang dilakukan oleh masyarakat suku Dayak Kebahan Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang. Tradisi ini mencerminkan hubungan erat antara suku Dayak dengan alam dan warisan budaya yang turun temurun dari para leluhur. Tradisi berladang suku Dayak Kebahan melibatkan siklus tahunan yang meliputi persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan panen. Proses ini biasanya melibatkan partisipasi anggota masyarakat dari berbagai keluarga yang bekerja sama untuk mempersiapkan dan mengelola ladang mereka. Suku Dayak Kebahan menggunakan sistem berladang bergilir, di mana mereka memindahkan lokasi ladang setelah beberapa tahun penggunaan untuk memberikan waktu pemulihan bagi tanah yang digunakan. Praktik ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan keberlanjutan produksi pangan. Selain itu, mereka juga menggabungkan penggunaan tanaman dengan sistem pohon peneduh yang membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi erosi. Selain sebagai sumber pangan, tradisi berladang suku Dayak Kebahan juga memiliki nilai budaya dan sosial yang kuat. Praktik ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antara anggota masyarakat, dengan saling membantu dalam kegiatan persiapan ladang, menanam, dan panen. Selain itu, tradisi ini juga menjadi kesempatan untuk melestarikan nilai-nilai budaya suku Dayak, seperti kebersamaan, gotong royong, dan saling menghormati.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku:

Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial, Direktorat Bina Masyarakat Terasing.

Pengkajian sosial budaya dan lingkungan masyarakat terasing Paranonge dan Hulu Atas, Propinsi Sulawesi Tengah dan Irian Jaya. Indonesia: Departemen Sosial R.I

Iskandar, Johan

Ekologi perladangan orang baduy pengelolaan hutan berbasis adat secara berkelanjutan : Bandung. PT ALUMNI

K, Dove, M.

Sistem Perladangan di Indonesia. Yokyakarta: Gadjah Mada University Press

Uluk, Asung Dkk

Ketergantungan masyarakat Dayak terhadap hutan, Jakarta

Rosmalah, Sitti

Eksistensi Usaha tani dan Keberdayaan Petani Ladang di Pulau Wawonii, (n.t): Penerbit NEM

Jurnal dan Internet:

Kristianus, Dialeitika Budaya Ladang Di Kalimantan Barat, Jurnal studi kultural Volume V:2020

Patriantoro, Hermina, H., P., & Muzammil, A. R.Peristilahan dalam berladang padi masyarakat Dayak salako: Kajian semantik. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 7(4).

https://www.mongabay.co.id/2019/10/17/bagi-masyarakat-dayak-berladang-itu-sekaligus-menjaga-keragaman-hayati/. Online, 3 April 2023

Wawancara:

Masyarakat di desa Topan, 5 April 2023

Petani ladang di desa Topan, wawancara, 17 April 2023

Petani ladang di desa Topan, wawancara, 20 April 2023

Downloads

Published

01-06-2023

How to Cite

Trikarmila, S., Lala Santia, Irwan Boy, Okle Biseno, & Rati. (2023). Tradisi Beuma Suku Dayak Kebahan di Desa Topan Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang . KHATULISTIWA, 1(1), 88–101. Retrieved from https://jurnal.sttkhatulistiwa.ac.id/index.php/KHATULISTIWA/article/view/17

Issue

Section

Articles